Pengendara Indonesia memang terkenal susah diatur. Mungkin kamu melihatnya sendiri di jalanan di mana banyak pengendara motor yang bikin geleng-geleng kepala. Entah berhenti di zebracross saat lampu merah, pakai stoplamp putih, spion sebelah kiri saja dan sebagainya. Melihat kondisi seperti itu, sepertinya bukan hal yang mengejutkan kalau pengendara di Indonesia sudah sangat familiar dengan yang namanya tilang. Nah, uniknya orang-orang selalu punya cara unik agar mereka tak diberi slip tilang polisi.
Nah, berikut adalah cara-cara orang Indonesia menghadapi yang namanya tilang. Kamu pernah melakukan salah satu trik ini?
1. Pura-Pura Amnesia
“Perasaan tadi sudah bawa, kok sekarang nggak ada ya?” kalimat ini biasanya banyak dikatakan orang-orang saat menghadapi pertanyaan polisi tentang kelengkapan surat-surat. Kadang, meskipun tahu kalau tidak membawa SIM dan STNK, mereka biasanya akan memperjuangkan argumennya. “Saya yakin pak tadi sudah dimasukkan di dompet.” Sayangnya, meskipun ngotot begitu polisi bakal tetap memberikan surat tilang.
Mau apa pun alasannya, kalau tidak ada surat-surat ya jelas ditilang. Sebenarnya ada sih cara agar bisa lolos dengan berbekal trik ini. Ya, pura-pura lupa ingatan. “Selamat siang, bisa ditunjukkan surat-suratnya?” “Bapak siapa? Kenapa saya di sini? Kenapa dengan dunia ini?” Coba saja cara-cara seperti itu, pasti berhasil. Setidaknya polisi takkan memberikan surat tilang, mereka justru akan berbaik hati mengantar ke rumah sakit terdekat.
2. Dalih Rumah Dekat
Alasan rumah dekat ini sering kali dijadikan dalih agar lolos dari tilang. Biasanya yang seperti ini ketahuan dari penampilannya yang tanpa helm. “Deket sini kok pak, masa ditilang? Saya ambil helm dulu deh.” Tanpa ampun polisi akan tetap memberikan surat tilangnya.
Jika sudah demikian mending tak usah melawan, seperti ini misalnya. “Pak, padahal deket kok saya ditilang?” Kemudian polisi biasanya akan menjawab, “Deket jauh tetep tilang, emang kamu pikir saya angkot?”
3. Sok Mau Panggil Atasan Si Petugas
Beberapa orang yang kena tilang punya cara meloloskan diri yang bisa dibilang ekstrem, yakni dengan mengancam petugas dengan menelepon komandannya. Kronologinya biasanya seperti ini, “Bapak mau tilang saya, nggak tahu saya siapa? Saya kenal dengan komandan situ!”. Tak bergeming, polisi pun tetap melakukan tugasnya dengan memberikan slip tilang.
Mungkin orang-orang yang sok kenal dengan petinggi polisi ini lupa jika operasi lalu lintas semacam ini sudah jelas atas izin dan rekomendasi atasan. Kadang polisi yang gregetan dengan orang-orang sok seperti ini menjawab, “Atasan bapak siapa? Saya mau bilang kalau anak buahnya melanggar peraturan dan saya rekomendasikan untuk di pecat.” Mendengar ini si pelanggar pun diam seribu bahasa dan hanya mengumpat dalam hati.
4. Damai Tetap Jadi Alternatif Utama
“Pak saya buru-buru nih, damai saja deh, berapa?” kalimat ini paling sering diucapkan para pelanggar ketika kena tilang. Alih-alih diterima dan diloloskan, para polisi biasanya akan menjawab seperti ini, “Maaf kami tidak menerima suap, anda sudah melakukan kesalahan dan kami akan memberikan tilang.” Di televisi biasanya begitu, bukan?
Dulu stigma polisi memang mudah disuap, tapi dalam praktiknya mereka sangat memegang teguh nilai-nilai profesionalisme. Damai akan mengesankan seolah membayar harga diri dengan sejumlah uang. Jangan lakukan ini meskipun kepepet, karena polisi bisa memberikan sanksi yang lebih berat lagi.
5. Bawa Saudara yang TNI Biasanya Aman
Sepertinya sudah jadi rahasia umum jika polisi pasti enggan menilang rekan beda instansi mereka, dalam hal ini adalah TNI. Celah ini pun dimanfaatkan oleh segelintir orang yang beruntung punya saudara yang berprofesi sebagai TNI. Namun cara ini hanyalah alasan tak masuk akal untuk lari dari sanksi.
Polisi sangat profesional, mereka akan menindak siapa pun, bahkan termasuk anggota TNI sekalipun. Banyak kok ditemui di lapangan para polisi dengan tegas memberi teguran dan bahkan tilang. Terlepas dari keduanya adalah instansi pemerintah, seharusnya tidak dimanfaatkan untuk itu. Bukan hanya anggota TNI, sekalipun polisi kalau dia melakukan pelanggaran ya tetap ditindak.
6. Bikin Skenario Lengkapi dengan Akting
Ketika semua cara tak berhasil dilancarkan, maka cara paling efektif lainnya adalah dengan mengarang cerita dan kemudian berakting. Polisi dibikin bingung dalam kondisi seperti ini. Ingin menilang tapi hati nurani mereka juga iba ketika mendengar cerita si oknum ini.
Biasanya sih para polisi akan melepaskan mereka yang sepertinya tidak mengarang cerita dan benar-benar mengalami apa yang dikisahkan. Namun begitu banyak juga yang nakal dengan mengarang cerita berharap polisi akan melepaskannya.
7. Pasang Stiker Militer di Plat Nomor
Pasti kamu sering melihat banyak sekali motor atau mobil yang menggunakan semacam stiker militer ini di plat nomor mereka. Tujuannya yang jelas adalah mengesankan jika kendaraan ini dimiliki oleh seorang anggota, sehingga polisi akan segan ketika melakukan tindakan.
sumber >> www.boombastis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar