Selasa, 28 Februari 2017

Mencengangkan !! Setelah Riset Performa & Test Seting Karburator PE 28 Vs Karbu Original RX-KING Inilah Hasilnya jika dipakai RX-King..

Mencengangkan !! Setelah Riset Performa & Test Seting Karburator PE 28 Vs Karbu Original RX-KING Inilah Hasilnya jika dipakai RX-King.. 



Karburator merupakan tempat untuk melakukan pertukaran antara udara dengan bahan bakar sehingga akan menghasilkan proses pembakaran yang optimal. Dalam sebuah mesin sepeda motor, pembakaran dalam karburator akan mempengaruhi daya pacu aau performa dari setiap motor itu 

Salah satu motor yang memiliki performa yang tinggi dan legendaris adalah motor Rx king. Performa serta tenaga yang dihasilkan dari motor Rx king berasal dari karburator yang memiliki spesifikasi yang dibuat sangat pas sehingga menghasilkan daya pacu yang luar biasa walaupun dengan kapasitas mesin yang hanya 135 cc saja. Selain karburator Rx king yang sangat melegenda, adapula karburator yang menjadi tandingan dari karburator Rx king yakni Karbu Pe 28. Nah kali ini kami akan mengupas tuntas mengenai perbedaan Karbu Rx King Vs Pe 28. 

Informasi mengenai perbedaan karbu Rx King Vs Pe 28 menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan oleh para pecinta otomotif yang sedang bimbang mengenai pilihan karburator mana yang akan diaplikasikan di motornya. Meskipun karburator Rx king di klaim sebagai karburator yang dapat menghasilkan pembakaran yang maksimal, namun karbu pe 28 ternyata hadir dengan kelebihan serta keunggulan yang nyata yang dapat menyaingi karbu legendaris Rx king. perbedaan Karbu Rx King Vs Pe 28 yaitu: 

1. Karbu Rx king 



Karbu ini di klaim sebagai karbu legendaris yang memiliki spesifikasi yang khas. Karburator Rx king yang paling terkenal adalah karburator Mikuni vm 26 yang memiliki venturi sebesar 26 mm dengan diameter skep standar 30 mm. Karbu ini di jual di pasaran dengan kisaran harga 500 ribu rupiah. Keunggulan karbu ini memiliki karakter yang cocok untuk putaran atas sehingga motor dapat mencapai top speed dengan optimal. 







2. Karbu PE 28 



Keunggulan karbu tipe ini adalah kesesuaian atau presisi untuk mengatur pertukaran udara dengan bahan bakar. Tingginya permintaan karbu ini menjadikan banyaknya pilihan jenis karbu yang terdapat dipasaran, bahkan ada juga karbu PE 28 kw yang mdijual dengan harga yang tentunya lebih murah. Beberapa versi karbu pe 28 yaitu: 





  • Karbu jepang 


Karbu hasil produksi jepang biasanya di banderol sedikit lebih mahal dibandingkan dengan jenis karbu lainnya. 


  • Karbu thailand


Karbu ini memiliki kisaran harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan karbu produksi jepang. Namun meskipun begitu karbu ini tetap memiliki kualitas yang baik sehingga seringkali menjadi pilihan para pecinta otomotif yang ingin mengganti karburator motornya. 

Spesifikasi karbu Rx King Vs Pe 28 tidak jauh berbeda, dan keduanya bisa diaplikasikan ke beberapa macam jenis sepeda motor baik motor sport maupun motor bebek. Perbedaan karbu Rx King Vs Pe 28 yang paling menonjol adalah dari segi harga dan ukuran , jika karbu Rx king memiliki venturi 26 mm dan di banderol dibawah ratusan ribu maka untuk harga karbu PE 28 yang memiliki venturi 28 mm bisa mencapai satu juta rupiah.


Begitulah ulasan Karburator PE 28 Vs Karbu Ori RX KING.
semoga bermanfaat,,.. . . .



sumber >> http://zonarxking.blogspot.co.id/

Hati-Hati !! Yang Mau Pakai Kop Belimbing / Nanas / YZ 125 type 18G Wajib Baca Dulu...

Hati-Hati !! Yang Mau Pakai Kop Belimbing / Nanas / YZ 125 type 18G Wajib Baca Dulu...



sedikit tips bagi yg mau pakai kop belimbing/nanas/ YZ 125 type 18 G.

Lebar squish band itu kop, berbeda denga RX king punya

kop YZ 125 type 18 G berdiameter 57 mm, diameter ujung ke ujung squish, cek pake sigmat atau garisan yg ada mm
kop rx king standar alias os 0 adalah 58 mm

bila dipaksakan pasang bisa aja tapi di putaran RPM tinggi umumnya knocking atau ngegeretek akibatnya byk: bikin baut tanam head dol dan seher terbentuk head kop, karena kompresi padat yg beradu.

Solusinya bila kinger punya blok raja msh os 0 monggo ketukang bubut aja bilang lebarin squish tuh belimbing dr 57mm ke 58 mm, tambah 1 mm aja, utk pakai harian ngga prlu ubah derajat squish dan kubahnya...karena squish belimbing derajatnya udah extreme buat harian alias kompresi padat....dijamin power akselerasi bawah enteng.

Untuk yang os 25 , lebarin 1.25mm
os 50 - 1.5mm dstnya.

lebih boleh kurang jangan, toleransi jgn lwt 1 mm dr diameter OS pistonnya

type yang sangat rekomended ambil type 18 G, paling cucok buat king

Dari pengalaman si mbah, pake kop belimbing lebih ke arah fashion tidak disarankan untuk drag 500 meter, karena bahannya bukan buat melepas panas RPM tinggi, masih lebih bagus head asli king, mesin adem, tapi jangan kecil hati, kop belimbing buat motor harian tdk ada masalah, macet maupun jarak jauh.





Saran : jgn pakai merk kitaco karena tergiur murahnya hanya 800 ribuan, bahannya bikin cepat panas dan lbh tipis dr yz 125 type G, OVERHEATING buat long journey

Semoga bermanfaat dan jangan lupa share ke yang lain biar temen-temen semua pada tau.



sumber >> http://yrki.forumotion.com/
picture >> Instargram #rxkingnusantara

Inilah Alasan Mengapa Fenomena 3 Motor Ini Pantas Dibanderol Tinggi & Selalu Diburu di Indonesia ..

Inilah Alasan Mengapa Fenomena 3 Motor Ini Pantas Dibanderol Tinggi & Selalu Diburu di Indonesia ..



Tentu dengan tingginya kebutuhan akan roda dua membuat pabrikan selalu menyediakan model-model baru dan praktis membuat harga jual model lawas terjun bebas. 

Meskipun begitu, sebagian sepeda motor model lawas nyatanya masih memiliki harga yang cukup bagus, bahkan semakin tinggi seiring waktu.

Fenomena ini terjadi karena sepeda motor tersebut menjadi favorit banyak kalangan. Desain yang tak lekang waktu serta performanya yang tetap bandel meskipun telah berumur menjadi alasan utama motor lawas ini selalu menjadi buruan para kolektor. Ingin tahu apa saja sepeda motor lawas dengan harga yang tinggi? berikut ini ulasannya yang berhasil dirangkum Liputan6.com:

1. Yamaha RX King


Sejak hadir di Indonesia pada 1980-an, Yamaha RX King menjadi salah satu tunggangan idola para biker. Meskipun sudah tidak lagi diproduksi, sepeda motor dari segmen sport ini nyatanya masih banyak diburu sehingga membuat harganya tetap tinggi.

Menurut Muhammad Haris, mekanik dari Aris Motor, RX King masih banyak diburu karena selain karena tarikannya yang mantap. Kemudian, perawatannya terbilang mudah.

"Meskipun itungannya motor lama, hampir semua bengkel bisa memperbaiki RX King kalau terjadi kerusakan," ujar pria berkumis tersebut saat berbincang pada Liputan6.com, Selasa (3/2/2015).

Dijelaskan, suku cadang dari sepeda motor bermesin dua tak ini juga masih gampang dicari. Tak hanya yang asli, bahkan suku cadang imitasi bagi pemilik RX King berkantong tipis pun masih banyak ditemui di pasaran.

"Para pembeli atau pemilik RX King saat ini kebanyakan terdiri dari para penghobi. Biasanya, pembeli mencari RX King yang kondisinya masih orisinil baik bodi atau mesin," pungkasnya. 


2. Honda CB 100



Selain RX King, sepeda motor sport lawas lainnya dengan harga yang terbilang lumayan tinggi pada saat ini adalah Honda CB 100. Sepeda motor berlogo sayap mengepak ini banyak diburu karena mesinnya yang bandel meskipun sudah cukup berumur.

Dikatakan Gunar, seorang pemilik Honda CB 100, sepeda motor ini meskipun sudah tua tetapi modelnya tidak ketinggalan jaman. Selain itu, ia menilai jika motor ini juga irit bahan bakar saat dipakai untuk touring jarak jauh.

"Pakai CB itu enak soalnya gampang dirawat. Spare part motor ini juga gak terlalu sulit dicari dan kadang juga masih ada yang jual di loakan," ungkap pria asal kota Batu, Malang, saat dihubungi Liputan6.com.

Tentu saja, kondisi sepeda motor sangat mempengaruhi harga jual kembali. Gunar pun mengungkapkan jika CB 100 dengan kondisi terawat bisa dijual pemiliknya dengan harga yang cukup tinggi.


3. Vespa




Motor lawas terakhir yang dibanderol lumayan tinggi untuk saat ini adalah Vespa. Skuter asal Italia ini banyak digemari karena sejarahnya yakni pertama kali dibuat dari onderdil pesawat terbang.

Dikatakan Iskandar, seorang penggila Vespa, Meskipun tergolong motor lawas, Vespa memiliki perawatan yang cukup mudah bahkan ketimbang sepeda motor buatan Jepang yang ada sekarang. Suku cadang skuter lawas ini pun menurutnya masih gampang dicari.

"Vespa sparepart-nya gampang dicari, di sentra aksesoris dan suku cadang seperti di Otista, Jakarta Timur pun masih banyak yang menjualnya," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com.

Lebih lanjut, Iskandar memaparkan jika harga skuter ini makin tinggi dilihat dari usia. Semakin tua usia Vespa tersebut maka akan semakin tinggi tentunya dengan kondisi yang tetap orisinal.

Namun begitu, ia juga menyayangkan jika banyak pemilik Vespa pada saat ini yang kurang merawat tunggangannya tersebut. Akibatnya, banyak Vespa jadi rentan rusak dan kerap mogok saat di jalan.




sumber >>> http://otomotif.liputan6.com/

Minggu, 26 Februari 2017

Ada Yang Berani Coba RX-KinG Porting Kipas ?? Tarikanya Bakal Njengat Sampai Terbang, Ga Percaya ??

Ada Yang Berani Coba RX-KinG Porting Kipas ?? Tarikanya Bakal Njengat Sampai Terbang, Ga Percaya ??


Mr. M dari malang Gila korek motornya mungkin sudah tingkat akut, inilah harapan kita, kita adalah partner dalam modifikasi mesin dan menemukan saudara di kehidupan. Mesin rx king kalau sudah dikorek ya ampun atasnya nggilani, rpm bisa sampe 14,000. Mana bodynya alamak, ringan sekali.. makanya kalau seting rx king ini seringkali mati rasa, motor sudah terbang terbang di dyno cuma 30dk , di porting transfernya biar mulur malah turun jadi 28dk. Hiksss sedih… pengalaman demi pengalaman mengajarkan power utama dari dua tak adalah Lubang exhaust.







Ya iyalah , Graham bell dalam bukunya sudah menyebut di bab awal tentang porting and cylinder scavenging. Porting adalah tentang desain dan arah. Sebagaimana transfer port yang kami arahkan melawan exhaust serta tidak terlalu besar, mengimbangi intake port yang diporting exrtreme karena pakai rumah membran rxz. Serta desain porting kotak pada exhaust rx king tak bisa lagi dipertahankan, mau tidak mau harus dibentuk kipas. Untuk tinggi dipatok 26mm, karena saya juga tidak suka 2tak yang bawahanya ngorok, maunya normal enak buat jalan pelan. Tapi yang terpenting nge porting blok rx king ini lebih keras lho bro jauh dibanding blok ninja, makanya ongkosnya mahilan rx king 

Untuk mempersingkat perpindahan premium dan oli samping orange di crankcase, kruk as ditambal menirukan balan ninja,crankcase juga di lem dari sinilah maka kompresi atas tidak perlu padat. Kami mengandalkan Head standard tanpa bubut langsung pasang, oleh karenanya motor ini berani minum premium untuk turing. Soalnya dipasang kop belimbing motor jadi agak kepadatan, kurang nafasss..

Ya selain itu untuk berhemat sedikit , soalnya karburatornya gambot 35mm airstrike mengucur deras melalui spuyer 50/145 ke membran yamaha Rxz ori.

kuncian tenaga ini juga didapat dari knalpot, tak tanggung tanggung sang pemilik punya 3 knalpot 3v3 made in Creampie , juossss powernya menyumbang 1dk extra sendiri dibanding knalpot buatan pengrajin kami salute deh pokoknya

Di atas meja dyno motor ini menyembur 37dk pas ngga kurang ga lebih, mau diporting lagi ke 25mm ini aja naikin motornya udah kaya wahana roller coaster di jatim park. test topspeed gigi 4 juga mendekati 150kpj, mungkin gir nya diberatin lagi enak kali ya huhuhuhu… 




Semoga bermanfaat lur
salam Nguooock


sumber >> ratmotorsportindonesia.com

Sabtu, 25 Februari 2017

Apasih Rahasia Dibalik Perbedaan Mesin RX-KING Vs RX Z ?? Ini Jawabanya..

Apasih Rahasia Dibalik Perbedaan Mesin RX-KING Vs RX Z ?? Ini Jawabanya..


Yamaha RX-Z. Motor berkapasitas 135 cc yang menjadi saudara si 'motor jambret' RX-King ini memang menjadi raja dikelasnya pada masa itu. Motor ini pertama kali meluncur di Indonesia pada akhir tahun 80-an yang menargetkan pasar konsumen untuk pecinta motor sport. Mengusung mesin yang hampir sama dengan Yamaha RX-King, RXZ hanya berbeda dari segi konsep dengan RX-King yang lebih condong ke motor touring ala naked bike.



Melirik desain motor RXZ, memang nampak sekali ciri motor sport yang tercermin dari bentuk batok headlamp, sirip cover bawah mesin, knalpot, serta buritan belakang yang tajam khas motor-motor kencang. Selain itu, Yamaha RXZ juga sudah menggunakan setang jepit yang membuat posisi berkendara menjadi agak merunduk, memberi kesan motor balap  bagi pengendaranya. Untuk sektor mesin, Yamaha RXZ mengusung mesin 2-tak 135cc, sama seperti RX-King. Perbedaan kecil diantara keduanya terletak pada bore dan stroke 56 & 54mm, sementara RX-King memakai diameter 58 dan 50mm. Jadi keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika RX-King dikenal sebagai 'motor jambret' yang memiliki performa dan akselerasi tinggi di putaran bawah, maka RX-Z didesain untuk melaju diputaran atas yang cocok untuk kondisi trek panjang.






Untuk sektor dapur pacu sendiri, Yamaha RXZ mampu menghasilkan power hingga 21hp pada putaran 8.500rpm, menggunakan karburator konvensional merk Mikuni VM26. Kendati memiliki power yang besar, RXZ berhasil mendapatkan sertifikat EURO 2 sebagai motor ramah lingkungan. Padahal untuk kategori motor berjenis 2-tak terkenal dengan motor berpolusi pada masa itu. Hal itulah yang menyebabkan peredaran motor 2-tak dihentikan dan berganti dengan era motor 4-tak sejak awal tahun 2000-an hingga sekarang.

Masih soal dapur pacu, teknologi Yamaha Computerized Lubricant System juga merupakan teknologi muktahir Yamaha saat ini yang diterapkan pada RXZ. Teknologi ini memungkinan pembakaran, pasokan udara, serta campuran oli samping menjadi lebih sempurna. YLCS memang sempat diaplikasikan juga pada motor RX-King namun akhirnya dilepas karena tidak cocok dengan karakter mesin si motor jambret. Produksi terakhir RX-Z dihentikan pada tahun 1998 seiring dengan menurunnya minat konsumen terhadap motor berkarakter trek panjang ini. Nah, apakah anda masih memiliki motor ini?

Jika Sobat membicarakan performa standar motor, antara RX-Z dan RX-King memang berbeda. Dibandingkan dengan performa RX-King, mesin RX-Z terkesan kalah garang. Dengan cc setara, RX-Z pasti tertinggal jauh sejak start.

Nah, kesan beda performa itu makin tampak nyata ketika Sobat menggunakan kedua motor untuk harian terlebih di kepadatan kota. RX-King tampak mudah berakselerasi dan selap-selip di lalu lintas perkotaan.

Tak hanya karena mesinnya yang garang tapi juga konstruksi rangka RX-King terutama wheelbase dan kemudi membuatnya enteng diajak meliak-liuk. Karena performa inilah, si RX-King terkenal sebagai motor Jambret. Ya, dengan menunggang RX-King, si Jambret bisa cepat kabur. Hehehe...

Tetapi itu kalau dipacu di perkotaan. Lain cerita bila dipakai di luar kota alias turing. Dibandingkan RX-Z, si Jambret bakal kehabisan napas. Jadi bisa dibilang karakter RX-King layaknya sprinter alias pelari jarak pendek. Sedang RX-Z macam pelari jarak jauh.

Keunggulan RX-Z karena mesinnya kaya torsi. Terlebih jumlah gigi percepatan lebih banyak ketimbang RX-King. RX-Z dilengkapi 6 speed sedangkan RX-King 5 Speed.

Oh ya, spesifikasi cc dapur pacu kedua motor ini memang mirip hanya beda 1 cc! Tetapi begitu melihat ukuran panjang langkah dan diameter piston jauh berbeda. Inilah yang membuat karakter mesinnya sangat berbeda.

RX-King punya panjang langkah 50 mm dengan diameter piston 58 mm. Ditotal volume ruang bakarnya 132cc. Sedangkan RX-Z berstroke 54 mm dengan diameter piston 56 mm. Total volume ruang bakarnya jadi 133cc.

Spesifikasi inilah yang menjadikan karakter mesin RX-King ringan dipacu di rpm bawah hingga tengah. Namun itu kalau standar, beda cerita kalau sudah disentuh tangan terampil mekanik. Sebagai bukti ya fakta di dragbike, kini gak ada cerita RX-King bisa mengasapi RX-Z.

Malah di drag bike kelas Sport 2 Tak s/d 140 cc, pasti dikuasai RX-Z. Tanda bahwa secara basis mesin RX-Z lebih mumpuni.

Keunggulannya RX-Z itu ada di banyak faktor. Mulai dari kopling yang lebih mumpuni. Girboks yang sudah 6 speed. Lantas posisi membran yang langsung ke karter. Posisi membran atau katup buluh RX-King di blok silinder.

Begitu pula soal porting blok silinder, RX-Z punya jumlah lubang porting yang lebih banyak. Dan masih banyak lagi basis spek RX-Z yang lebih unggul.

Nah, meski standarnya kalah jauh, dengan sedikit korekan dijamin peningkatan performa RX-Z melambung jauh. Asyiknya, cukup main part standarnya saja dijamin bisa libas RX-King bahkan menyaingi Ninja.

Fokus ke ubahan. Spek stroke panjang dengan diameter seher relatif kecil pada RX-Z membuat mesin kaya torsi. Tetapi bakalan susah untuk bisa cepat berkitir ke rpm atas.

Untuk menutupi kekurangan itu, perbandingan kompresi harus dikejar. Makanya butuh pemapasan kop silinder lumayan banyak, kisarannya di 0,7-0,8 mm.

Ubahan tadi tujuan utamanya adalah lebih ke soal peningkatan akselerasi. Giliran untuk membawa mesin ke rpm lebih tinggi maka konstruksi ruang bakar butuh direnovasi. Selain itu, tinggi exhaust porting alias lubang buang harus disunat.

Untuk ruang bakar, squish harus dimainkan. Setelah dipapas, squish kop baru bisa ditata. Kelemahan lebar squish standar RX-Z terlalu sempit, hanya 7 mm. Biar optimal untuk mengejar rpm tinggi, maka squish area butuh setidaknya 50% dari total area ruang bakar. Gampangnya, lebar squish dibikin 8,5 mm - 9 mm.

Sedang tinggi lubang buang, standar RX-Z ada di kisaran 28,5 mm. Untuk bagian ini cukup dikorek dikit 0,5 mm. Angka maksimal tinggi lubang buang ada di 27,8 mm.

Beres dengan ruang bakar, selanjutnya adalah menata knalpot. Bawaan RX-Z bisa dimaksimalkan. Caranya dengan dibedel. Setiap sekat yang ada di dalam knalpot harus dihilangkan.

Lebih afdol lagi, konstruksi knalpot RX-Z punya dua lapisan pelat. Nah, pelat terdalam sekalian aja dicopot, menyisakan pelat terluar. Hasil suara dan performanya dijamin gemerincing mirip knalpot racing.
Oh ya, sebagai penyelaras akhir, karburator wajib disetting ulang.





sumber >> spekmotor.blogspot.co.id

Jumat, 24 Februari 2017

Ada Kabar Yamaha Bisa Di Bangkitkan RX King Kembali !!!

Ada Kabar Yamaha Bisa Di Bangkitkan RX King Kembali !!! 


Siapa tidak kenal dengan nama RX King? Nama besar di roda dua Indonesia yang menjadi legenda sejarah roda dua belum tergantikan dari Yamaha. Motor yang mempunyai umur terpanjang dari kelas motor batangan Yamaha ini masih booming sampai saat ini bahkan club club pecinta dan pengguna Yamaha RX King masih bertebaran di seluruh penjuru Indonesia. RX King memang simbol kejayaan Yamaha di kelas sport batangan beberapa waktu lalu. Ga kangen dengan masa masa itu?



Di era 4 tak, Yamaha seolah ingin membangkitkan kejayaan masa lalu nya ini. Di tahun 2007 (kalau ga salah) Yamaha mengeluarkan Yamaha V-ixion sebagai motor sport dengan segala keunggulan dibanding motor sport lainnya. SOHC 4 valve, water cooled engine dengan sistem pengkabutan injeksi sebagai pengganti karburator yang terkenal “IRIT”. Dan sampai saat ini V-ixion masih berjaya sebagai raja motor 150cc. Dan sampai penutup 2015 kemarin belum tergantikan secara total penjualan. Tapi, tahun ini akan menjadi tahun yang sedikit lebih berat untuk Vixion. Minimnya inovasi yang dilakukan Yamaha pada motor ini menjadikan sang motor penjualannya semakin tergerus sedikit demi sedikit. Malah justru beredar rumor kalau ada beberapa penurunan kualitas disektor mesin yang menjadikan motor “ngebul” saat dipacu di rpm tertentu. Dan ini jujur saja bisa berefek memperpendek umur nama V-ixion. Kenapa Yamaha tidak menggunakan strategi yang sama seperti RX King dulu? Kalau perlu gunakan kembali namanya untuk bisa menjadi terbesar di kelas motor batangan? Hanya saja Yamaha WAJIB  memberikan sesuatu yang berbeda di sisi “MESIN”. Ingat RX King itu BOROS! Tapi Kencang! Body New Vixion Advance sudah mumpuni kok. Hanya saja maaf, bila masih memikirkan masalah irit, performa pasti akan ikut terkebiri. Jangan pikirkan irit kalau mau performa oriented! Buat para pecinta kecepatan, semua bensin yang terbuang terbayarkan kok dengan performa mesin yang maksimal. Malah para pecinta kecepatan selalu penasaran untuk membuatnya lebih “boros dan kencang”. Ga percaya? Kalau ga percaya, liat aja berapa banyak part peningkat performa yang dijual dipasaran buat “motor irit” andalan Yamaha satu itu.




Last, mau maksimal terkenal dan melegenda? Gunakan strategi lama, strategimu sendiri yang melegenda bukan mengikuti pabrikan lain. Toh 2 pabrikan lainnya juga tetap bisa bertahan dengan filosofi mesin yang tetap performa oriented kok. Ga bisa bangkitkan nama RX King ga papa, minimal bisa membangkitkan “feel” dan “performa” selayaknya KING!


sumber >> macantua.com