Sebagian orang memilih sepeda motor untuk menemaninya beraktivitas dengan pertimbangan performa. Meski agak sedikit boros dalam hal efisiensi bahan bakar, namun ada kepuasan yang didapat saat melibas jalanan dengan performa tinggi.
Salah satu motor yang dianggap legendaris dalam hal performa di Tanah Air ialah Yamaha RX-King, yakni motor dua-tak yang dikenal bersuara bising dan akrab dengan julukan 'Motor Jambret'. Saat ini, diketahui bila motor itu tak lagi diproduksi alias disuntik mati karena alasan emisi gas buang.
Menurut Ketua Umum Yamaha RX King Club Independent (YRCI), Muhammad Imron alias Ompong, meski tak lagi diproduksi, peminat akan sepeda motor ini masih tinggi. Tak heran jika harga motor bekasnya saja tergolong berharga mahal.
"Motor RX-King bekas yang biasanya memiliki harga jual tinggi itu berkondisi standar pabrikan. Artinya, tidak dimodifikasi yang macam-macam atau dioprek mesinnya, atau merubah bentuk aslinya. Di kalangan penghobi saja, motor ini bisa dihargai Rp 100 juta," ujar Ompong saat berbincang di sela acara Unity Pitstop 'Express Your Character through Custom', di Yesterday Lounge, Kemang, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Ia mereferensikan, jika ingin memiliki satu di antara unitnya yang terbatas di masyarakat, carilah RX-King keluaran tahun 2008. Alasannya, motor tahun itu merupakan edisi terakhir kalinya RX-King diproduksi Yamaha. Alhasil, motor tahun tersebut pun dikatakannya kini tergolong langka.
"Sementara kalau mencari RX-King dengan kekuatan mesin, cari saja yang tahun 1995 ke bawah. Itu dikenal bandel-bandel. Semua penggila RX-King tahu itu," kata dia.
Terkait julukan 'Jambret' yang lekat dengan RX-King, Ompong tak menampiknya. Ia menjelaskan, sematan itu populer karena banyak pelaku kejahatan jalanan yang banyak mempercayai keandalan RX-King untuk lolos dari kejaran petugas kepolisian dan massa.
Namun demikian, sejumlah komunitas RX-King di Tanah Air, kata dia, terus berusaha menghapus kesan buruk yang melekat pada motor berkubikasi 135cc tersebut.
"Berbagai cara kami lakukan. Kalau touring saja kami menerapkan beberapa cara; seperti gunakan sopan santun dan tak memotong jalan seenaknya. Pakai jempol untuk memotong jalur ketimbang kaki. Bakti sosial juga sering kami lakukan. Selain itu, saya tetapkan agar para pengendara RX-King tidak ngebut lebih dari 100 kilometer di jalanan. Itupun jika dalam keadaan benar-benar sepi," kata dia.
sumber >> otomotif.news.viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar